Kampung Jagiro, Distrik moskona Selatan Beberapa pekan lalu ramai diberitakan oleh media tentang pembayaran uang ketuk pintu oleh Perusahaaan PT SKR senilai 4 Rupiah dan 14 rupiah per meter persegi kepada Yeremias Yerkohok dan Donatus yerkohok. Keduanya tetua marga dari kampung Jagiro, Suku Moskona[1]. Lalu siapa yang berada di balik perusahaan PT SKR? Siapa aktor lokal yang juga ikut mendukung operasi perusahaan? Tulisan ini akan memberikan informasi kepada pembaca tentang pemilik PT SKR dan aktor lokal yang ikut berperan di dalamnya.
Berpedoman pada profil perusahaan, PT SKR masih dikendalikan oleh PT Mulia Abadi Lestari (PT MAL) melalui kepemilikan saham sebesar 99,6 persen. PT SKR dan PT MAL diduga terhubun dengan Salim Group walaupun saham secara resmi dimiliki oleh individu. Diduga kuat pemilik yang dapat manfaat dari usaha ini (beneficial owner) adalah Salim group. Salim Group dibangun oleh Soedono Salim (Liem Sioe Liong) dan saat ini diwariskan kepada Anthoni Salim (Anak Soedono Salim) dengan memegang jabatan presiden direktur Indofood (melalui perusahaan Indo Agri Resources). Keterhubungan ini terindikasi melalui adanya kemiripan alamat kantor PT SKR, PT MAL dan Perusahaan Bisnis Salim Group (seperti PT Gunta Samba yang merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources) yaitu secara bersamaan berkantor di Kompleks Duta Merlin di Jalan Gadjah Mada. Ini alasan pertama. Jabatan Direktur perusahaan PT SKR diisi oleh Rapman Hutabarat yang juga merupakan Board of Directors PT Rimbun Sawit Papua di Kabupaten Fakfak dan President Director PT Menara Wasior di Kabupaten Teluk Wondama. Keduanya merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan perkebunan kelapa sawit. Rapman pernah menjabat sebagai Direktur PT Palmulya Selaras Abadi di Jayapura[2], perusahaan yang juga beralamat sama dengan perusahaan bisnis Salim Group. Gunawan Sumantri yang menjabat sebagai Direktur Utama pada PT SKR juga menjabat sebagai President Director pada PT Bintuni Agro Prima perkasa (PT BAPP) di Kabupaten Tambrauw dan masih bekerja sebagai Operational Director pada PT Gunta Samba Jaya (PT GSJ). PT GSJ juga terhubung dengan Salim grup[3]. Orang orang yang kini menjabat dalam PT SKR dahulu pernah bekerja pada perusahaan yang terhubung dengan Salim Grup. Ini alasan kedua PT SKR terindikasi terhubung dengan Grup Salim Keterlibatan aktor lokal Pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit di areal PT SKR didukung oleh perusahaan pemegang Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) PT Agro Papua Inti utama (PT APIU). Sebelum dijabat Rapman, direktur PT SKR pernah dipegang oleh Nasrullah Baharuddin. Nama Nasrullah Baharuddin tercamtum sebagai Komisaris pada PT APIU. PT APIU telah memperoleh perpanjangan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dari Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat pada Tahun 2018 dengan luas 3.101 hektar[4]. Kayu Bulat hasil produksi diangkut ke berbagai tujuan diantaranya disuplai kepada PT Bumi Meyado Iriando (PT BMI). PT BMI merupakan perusahan pemegang Izin Usaha Industri Pengelolaan Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK/Kayu gergajian). Direkturnya dijabat oleh Samsul Ahmad. Diduga sebelumnya Samsul Ahmad merupakan karyawan perkebunan kelapa sawit PT Yongjing Investindo bersama dengan Eddy Harison Siauw yang juga menjabat sebagai Direktur pada waktu itu. Eddy saat ini menjabat sebagai Komisioner pada PT APIU dan pemegang 84 persen saham perusahaan[5]. Selain PT APIU, Eddy juga pemilik PT Anugerah Papua Investindo Utama dan PT Mitra Silva Lestari di Manokwari Selatan sebelum dibeli oleh Capitol Group. [1]https://kumparan.com/balleonews/marga-yerkohok-teluk-bintuni-nilai-pt-skr-lakukan-penipuan-1rB8nvPD7R8 [2]https://awasmifee.potager.org/?p=1397 [3]http://www.greenpeace.org/archive-international/Global/international/publications/forests/2017/GP_DirtyBankers_Report_LowRes_BAH.pdf [4] Surat Keputusan Hasil Penilikan VLK PT APIU [5] Profil Perusahaan PT APIU, Ditjen AHU Narahubung: Sulfianto Alias 08115309289
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2023
|